Segera Trend Hunian Vertikal Geser Minat Rumah Tinggal Bogor - Hallo sahabat Investasi dan Property Jakarta, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Segera Trend Hunian Vertikal Geser Minat Rumah Tinggal Bogor, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel infobisnis, Artikel perumahan, Artikel topik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Segera Trend Hunian Vertikal Geser Minat Rumah Tinggal Bogor
link : Segera Trend Hunian Vertikal Geser Minat Rumah Tinggal Bogor

Segera Trend Hunian Vertikal Geser Minat Rumah Tinggal Bogor

Masyarakat perkotaan memiliki gaya hidup yang dinamis. Biasanya mereka memilih hunian sebagai tempat tinggal transit di pinggir ibukota Jakarta. Hunian vertikal saat ini makin dibutuhkan kaum urban dibandingkan rumah tinggal (landed house).

Rumah vertikal mampu menyelesaikan sebagian masalah kebutuhan pemukiman dengan menghemat lahan. Satu blok hunian vertikal dapat menyediakan ribuan unit dibandingkan rumah tinggal yang membutuhkan lahan luas. Hal itu juga demi mempertahankan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Setiap minggu ada 10 perizinan dimana semuanya landed house. Begitu pesatnya pertumbuhan landed house di Cibinong, harus bergeser ke hunian vertikal saat ini,” kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bogor Joko Pitoyo, Kamis (6/10).

Joko mengungkapkan bahwa trend investasi perumahan landed house sudah dalam kondisi titik jenuh. Joko menilai hunian vertikal mampu memenuhi kebutuhan rumah masyarakat kabupaten Bogor.

"Masih ada 250 ribu warga kabupaten Bogor belum punya tempat tinggal. Ini dapat menjadi peluang bagi pengusaha properti berlomba-lomba," jelasnya.

Ia menjelaskan kemudahan akses transportasi massal Kereta Rel Listrik (KRL) menjadi andalan warga Bogor. Setiap hari ada 67 ribu warga Bogor menggunakan KRL menuju ibukota untuk bekerja.

“Kami sebagai penata kota lebih mudah desain infrastruktur jalan bagi masyarakat yang tinggal di hunian vertikal. Kita harus mulai menghemat lahan,” paparnya.*